Prospek Penanaman Pohon Jenitri
Jenitri,
adalah tumbuhan atau tanaman yang belum begitu dikenal oleh masyarakat
luas, yang mempunyai beberapa kelebihan dibanding tanaman lainnya.
Kelebihan
tanaman Jenitri, selain mempunyai manfaat bagi lingkungan juga
mempunyai nilai ekonomi yang lumayan tinggi, terutama buah atau bijinya
yang ternyata menjadi salah satu komoditi export. Hal itu yang
menjadikan tanaman Jenitri mulai diminati oleh masyarakat untuk
dibudidayakan pada lahan-lahan pekarangan.
Hasil
penjualan biji Jenitri telah mampu mengubah kondisi ekonomi orang-orang
yang sebelumnya pas-pasan, kini setelah menjadi pembudidaya Jenitri
mereka beromzet jutaan rupiah setiap kali panen dari beberapa puluh
pohon Jenitri yang dirawatnya dengan tekun.
I. Mengenal Jenitri.
Jenitri/Ganitri/Rudraksha/Elaeocarpus
ganitrus, adalah tumbuhan atau tanaman yang mempunyai ciri-ciri batang
pohon dan cabang-cabangnya berkayu, dengan tinggi pohon sekitar 10-15
meter untuk Jenitri jenis lokal dan sekitar 4-6 meter untuk Jenitri
jenis super setelah tanaman mencapai umur kurang lebih 4 tahun.
Pohon
Jenitri dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, dari dataran rendah
hingga lereng perbukitan. Pohon Jenitri yang tumbuh di tanah yang subur
akan tumbuh dengan cepat dengan cabang dan daun yang rimbun.
Daun
Jenitri mempunyai ujung agak runcing, bergerigi, tangkai daun sekitar
0.5 cm lebar daun sekitar 4 cm dan panjang hingga 16 cm, berwarna hijau
ketika masih segar dan secara bertahap akan berubah menjadi hijau
kemerahan hingga merah seluruhnya setelah daun menjadi tua dan kemudian
gugur.
Bunga Jenitri bunga majemuk, bentuk
malai, di ketiak daun, mempunyai tangkai 0,5 cm, daun kelopak bulat
telur memanjang, agak runcing, warna hijau pucat atau kemerahan, dari
luar berambut, daun mahkota warna kuning atau putih kehijauan.
Buah
Jenitri pada umumnya mempunyai bentuk bulat bola, kulit buah halus
warna hijau ketika masih muda dan biru tua ketika buah sudah tua. Besar
kecilnya buah bervariasi, dengan diameter buah antara 0,5 cm hingga 2
cm. Bila kulit buah terkelupas, tampak biji Jenitri dengan batok yang
bergerigi bagian luarnya, mempunyai relief seperti biji pepaya. Biji
Jenitri yang sudah tua dan kering mempunyai batok sangat keras dan tahan
untuk disimpan dalam waktu yang relatif lama.
II. Nilai Ekonomi.
Tanaman Jenitri, terutama buahnya yang sudah tua
mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi. Setelah buah dipetik dan
diproses, hingga kulit buah mengelupas dan tinggal bulatan batok biji
yang bersih dari kulit buah. Setelah biji dikeringkan, biji siap untuk
dijual. Biji Jenitri yang berkualitas bagus, tidak hanya laku dijual di
pasaran domestik tetapi juga untuk export.
Buah
atau biji Jenitri diperlukan oleh kalangan industri bahan penyamak
kulit dan bahan penelitian obat. Biji Jenitri juga digunakan untuk
kelengkapan alat peribadatan umat, diantaranya sebagai alat hitung doa,
tasbih (Islam), Rosario (Nasrani) dan Mala atau keperluan lainnya
(Hindu).
Hasil produksi Jenitri Indonesia
sebagian diexport ke India. Menurut sebuah sumber, biji Jenitri dari
Indonesia yang masuk ke India mencapai nilai sekitar Rp 500 miliar per
tahun.
Menurut pengalaman para pembudidaya
Jenitri, sebatang pohon Jenitri yang terawat dengan baik bisa
menghasilkan buah atau biji sekitar 5.000 hingga 6.000 butir pada panen
perdana. Buah atau biji sejumlah itu terdiri dari klasifikasi nomor 1
hingga nomor 11, yang merupakan klasifikasi untuk menentukan harga dalam
perdagangan biji Jenitri.
Klasifikasi nomor
tersebut ditentukan berdasarkan ukuran diameter biji, dari 5 mm hingga
10 mm. Biji Jenitri nomor 1 mempunyai harga tertinggi. Semakin besar
nomornya harganya semakin rendah.
Nomor 1 diameter < 5 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 2 diameter > 5 s/d 5,5 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 3 diameter > 5,5 s/d 6 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 4 diameter > 6 s/d 6,5 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 5 diameter > 6,5 s/d 7 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 6 diameter > 7 s/d 7,5 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 7 diameter > 7,5 s/d 8 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 8 diameter > 8 s/d 8,5 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 9 diameter > 8,5 s/d 9 mm harga jual dihitung per butir.
Nomor 10 diameter > 9 s/d 9,5 mm harga jual dihitung per kg.
Nomor 11 diameter > 9,5 s/d 10 mm harga jual dihitung per kg.
Selain diklasifikasikan berdasarkan ukuran diameter
biji, penentuan harga dalam perdagangan biji Jenitri juga berdasarkan
pada jumlah Mukhi yang dimiliki oleh biji Jenitri. Mukhi adalah lekukan
atau garis membujur yang ada pada biji Jenitri.
III. Manfaat Jenitri.
Tanaman Jenitri mempunyai banyak manfaat baik bagi
lingkungan maupun bagi masyarakat. Meskipun baru sebagian kecil yang
mengetahui dan memanfaatkannya.
Pohon Jenitri
bisa ditanam untuk menghijaukan lereng-lereng bukit yang gundul.
Disamping sebagai penahan tanah supaya tidak mudah longsor, juga untuk
melindungi kesuburan tanah.
Pohon Jenitri juga
bisa ditanam di sepanjang tepian jalan-jalan desa serta perkotaan
sehingga akan menambah asri lingkungan. Pohon yang tinggi dan cabangnya
yang rimbun bisa menjadi peneduh untuk menghalangi sengatan terik
matahari bagi orang-orang yang berlalu lalang di sepanjang jalan.
Pohon
Jenitri bisa menjadi pilihan untuk ditanam di taman-taman kota,
lingkungan pabrik-pabrik dsb. Selain bisa menjadi peneduh juga menjadi
paru-paru lingkungan. Tanaman Jenitri berfungsi menghisap polutan yang
berhamburan di udara akibat buangan gas dari cerobong pabrik-pabrik
maupun dari knalpot kendaraan bermotor pada daerah yang mempunyai jalur
padat kendaraan bermotor. Polutan yang berhamburan di udara bisa
menurunkan kualitas udara sampai pada batas yang bisa mengganggu
kehidupan.
Disamping menghisap polutan yang
berhamburan di udara, tanaman Jenitri secara alami menghasilkan oksigen
yang akan meningkatkan kualitas udara menjadi lebih baik.
Selain
bermanfaat bagi lingkungan, oleh karena biji jenitri mempunyai nilai
jual yang lumayan tinggi maka buah yang dihasilkan bisa dijual untuk
menambah kas RT/RW pada lingkungan tersebut.
IV. Budidaya Jenitri.
Masih terbukanya pasar export biji jenitri
menandakan bahwa membudidayakan Jenitri masih prospektif. Peluang masih
terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mencoba menggeluti budidaya
tanaman yang satu ini.
Budidaya Jenitri bisa
dilakukan pada lahan pekarangan sekitar rumah meskipun hanya muat 1 s/d 5
pohon. Atau lahan-lahan kosong yang kurang produktif bahkan ada yang
membudidayakan pada lahan persawahan.
1. Pemilihan Bibit.
Bibit Jenitri yang akan ditanam sebaiknya dipilih
dari bibit hasil cangkokan batang dari pohon jenis super yang sudah
pernah berbuah. Atau bibit Jenitri dari hasil sambung antara batang
hasil semaian biji dengan pucuk batang yang berasal dari bibit jenis
super yang sudah pernah berbuah. Keduanya mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
Bibit hasil cangkokan biasanya
akan bisa berbuah relatif lebih cepat dari pada bibit hasil sambung,
tetapi kurang kokoh jika menghadapi terpaan angin yang kencang karena
tidak mempunyai akar tunjang.
Bibit hasil
sambung lebih kokoh jika menghadapi terpaan angin yang kencang tetapi
berbuah relatif lebih lamban dari bibit hasil cangkokan.
Menurut
pengalaman pembudidaya, bibit jenis super hasil sambung rata-rata akan
mulai berbuah dalam waktu 12 bulan dmt (dari mulai tanam), apabila
tanaman dirawat dengan baik. Bahkan ada yang berumur 10 bulan dmt sudah
mulai berbuah.
2. Cara tanam.
Untuk menanam bibit Jenitri pada lahan pekarangan sekitar rumah, menyesuaikan dengan situasi yang ada di sekitar rumah.
Untuk
menanam bibit Jenitri pada lahan yang luas, atur jarak tanam antar
pohon bibit Jenitri sekitar 6 meter (6 x 6 meter) supaya tanaman
terlihat rapih dan cabang tidak saling bersinggungan.
Gemburkan
tanah selebar PxLxT = 50x50x50 cm pada titik dimana bibit Jenitri akan
ditanam. Campurkan pupuk NPK PONSKA sebanyak 2 sendok makan atau
sesuaikan dengan kesuburan tanah, aduk-aduk hingga merata. Apabila
kondisi tanah kering, tanah disiram air supaya pupuk larut dalam tanah,
biarkan 2 atau 3 hari supaya pupuk benar-benar meresap kedalam tanah.
Siapkan
bibit Jenitri yang akan ditanam pada sore hari dimana panas matahari
mulai menurun. Gemburkan lagi tanah tempat bibit akan ditanam. Buatlah
lobang selebar polybag dengan kedalaman tinggi polybag bibit ditambah 5
cm. Masukkan polybag bibit kedalam lobang, guntinglah polybag menjadi
beberapa bagian dengan hati-hati dan tariklah guntingan polybag keluar
lobang. Timbun lobang dan padatkan dengan hati-hati. Pasang ajir
(pathok) dari bambu, ikat batang bibit Jenitri dengan ajir jangan
terlalu kuat untuk penahan agar bibit Jenitri tidak roboh diterpa angin
atau yang lainnya.
3. Perawatan.
Setelah bibit Jenitri ditanam, lakukan pengontrolan
secara periodik setiap hari atau beberapa hari sekali. Periksalah pohon
demi pohon, amati, apakah tanaman mengalami pertumbuhan dengan baik
atau sebaliknya.
Adakah hama yang mengganggu
tanaman Jenitri. Kalau ada, lakukan pemberantasan. Bersihkan
rumput-rumput di sekitar pohon yang dapat mengganggu pertumbuhan pohon
Jenitri. Siram air bila tanah mengering tak ada hujan.
Berikan
pemupukkan setiap sebulan sekali dengan pupuk NPK PONSKA dengan dosis
meningkat dari waktu ke waktu, sesuaikan dengan umur dan pertumbuhan
tanaman hingga tanaman berumur 7 bulan.
Lakukan
penggemburan tanah di sekitar pohon dengan cangkul, hati-hati jangan
terlalu dalam, jangan sampai terkena akar Jenitri hingga akar rusak
terkena cangkul.
Setelah tanaman berumur 7
bulan, lakukan pengeratan pertama pada batang pohon, melingkar seperti
cincin selebar sekitar 0,5 cm seperti mau mencangkok (keratan jangan
menembus kayu), letak keratan pada ketinggian 30 cm dari permukaan
tanah. Hal itu dilakukan sebagai pancingan supaya tanaman lebih cepat
berbunga.
Pengeratan kedua dilakukan apabila
pengeratan pertama sudah tertutup kulit dengan sempurna dan belum keluar
bunga. Pengeratan kedua dilakukan dengan cara seperti pengeratan
pertama, letak keratan pada ketinggian 5 cm dari pengeratan pertama.
4. Penanganan saat berbunga.
Apabila perawatan tanaman Jenitri dilakukan dengan
tepat, pada saat tanaman Jenitri berumur 10 s/d 24 bulan atau rata-rata
12 bulan dmt, tanaman Jenitri akan mulai keluar bunga. Tetap lakukan
pemupukan periodik sebulan sekali. Gantilah pupuk NPK PONSKA dengan NPK
MUTIARA.
Bunga akan bermunculan pada dahan dan
ranting tidak secara serempak, melainkan secara bertahap. Ketika
sebagian besar bunga mulai mekar (kemapuk), lakukan pengeratan pada
batang pohon melingkar seperti cincin selebar sekitar 1 cm. Pengeratan
pohon kali ini mempunyai maksud supaya bunga tidak rontok dan membentuk
buah agar butiran bijinya menjadi kecil-kecil. Karena butiran biji yang
kecil yang nilai jualnya tinggi.
Bunga yang
mekar, beberapa hari kemudian akan menjadi pentil (buah muda) yang
berwarna hijau, hingga kemudian secara berangsur-angsur warna kulit buah
berubah menjadi biru, pertanda bahwa buah sudah tua.
Dari bunga hingga menjadi buah yang tua siap untuk dipanen, kurang lebih memakan waktu 3 bulan.
Umumnya
tanaman Jenitri berbuah sekali dalam satu tahun atau satu musim. Namun
jika dilakukan perawatan dengan baik dan tepat, tanaman Jenitri dapat
berbuah sepanjang tahun secara susul menyusul, maksudnya pada saat bunga
pertama sudah menjadi buah, keluar lagi bunga berikutnya dan
seterusnya.
5. Panen.
Pematangan buah yang ada di pohon ditandai dengan
berubahnya warna kulit buah dari hijau berangsur menjadi biru akan
berlangsung secara bertahap (tidak serempak). Sehingga cara pemanenan
buah Jenitri juga dilakukan secara bertahap dengan cara memilih buah
yang sudah tua untuk dipetik.
Kemudian buah
disortir menurut besar kecilnya diameter. Setelah itu dilakukan proses
pengelupasan kulit buah untuk memperoleh biji Jenitri yang baik.
Penyortiran dilakukan supaya batok biji yang lebih kecil tidak rusak
oleh gesekan batok biji yang lebih besar. Setelah biji bersih dari
kulitnya, jemur pada panas matahari dan bolak balik agar kekeringan yang
merata. Setelah itu biji Jenitri siap untuk dijual.
Bahkan
jika para pedagang Jenitri tahu ada Pohon Jenitri yang lebat dengan
buah yang sudah tua, mereka akan datang sendiri melakukan penawaran
untuk membelinya.
Salam Sukses..
KT. Mahesa Jaya...
Blog
KT. Mahesa Jaya adalah salah satu situs pemesanan bibit unggul dalam
skala kecil, maupun besar. Kami siap mengantar bibit kami sampai pelosok
Indonesia. Untuk Pemesanan Silahkan Hubungi 081328555527
atau 085293393441. Kami prioritaskan untuk anda yang menghubungi kami melalui panggilan telephone. Terimakasih..